Jumat, 30 Desember 2011

In the Middle of Nowhere

Middle of nowhere klo dibahasa Indonesiakan mungkin artinya di tengah2 antah berantah. Bukan negri di cerita dongeng ya, tapi memang suatu tempat yang sama sekali ga familiar. Kenapa gw tertarik nulis beginian? Karna gw 'ciong' ama jenis2 tempat seperti ini. Dalam sebulan 2x gw sial tiap kali menyambangi tempat2 ga lazim.

Kejadian 1
17 Desember 2011

Main-main ke ibukota, sehari sebelum nikahan sang mantan kahim Auzan dan istrinya Anita. Siang-siang menghabiskan waktu di Senayan City, makan dan nonton MI4. Malemnya sehabis nonton rencana kembali ke kosan Chinmi sebelum lanjut cari makan malam. Memang malang ga bisa ditolak, ada kawinan di tengah2 jalan + dangdutan, jalan menuju kosan Chinmi pun dialihkan. Chinmi yang masih baru di daerah itu tersesat ga tau jalan dan gw yang ngikutin dia terbawa dalam kesialan itu. Sampai di tengah2 kuburan berjalan buntu mobil Avanza yang gw bawa mogok! Setelah mati tidak bisa dihidupkan lagi, distarter berkali2 mobil tetap ngadat. Satu2nya solusi menunggu mesin mobil dingin untuk bisa dihidupkan kembali. Mau tak mau nunggu di tengah2 kuburan. Untungnya kuburan ini ga sepi dan cukup terang, jadi ga bikin takut. Kesialan lain, tanah di sekitar kuburan ini basah, menyelimuti ban mobil dengan tanah semua. Lebih lagi, sepatu dan sendal yang kami pakai pun tertutup tanah semua. Mobil jadi kotor, alas kaki ga bisa dipakai. Setelah mobil bisa hidup kembali, kami melanjutkan perjalanan ke kos Chinmi. Sesampainya di sana sudah pukul 23.30, restoran mana yang masih buka jam segitu? Yah, cuma restoran fast food alias junk food. Kami pesan KFC. Sebelum itu, kami semua sibuk mencuci alas kaki yang penuh tanah. BUUAARRGGGHHH. Karena KFC terdekat sudah tutup, entah deh tu sistem delivery memesan dari KFC cabang mana. Makanan baru datang jam 1 pagi dan saat itulah kami baru makan. Gila sialnya! Jakarta dan tengah2 kuburan emang daerah ga lazim buat gw, kesialan pertama in the middle of nowhere.

Kejadian 2
30 Desember 2011

Diawali dengan nonton StandUp Nite BDG 4, sebuah acara yang menampilkan comic2 stand comedy Indonesia di Saung Angklung Udjo. Nah, baru pertama kali ke tempat ini, sama sekali ga familiar dengan daerahnya. Walaupun masih di Bandung, tapi daerah ini bukan tempat main gw. Buta daerah, untung ada iPad menyelamatkan, walau tersesat dikit tapi akhirnya bisa sampai tempat tujuan dengan selamat. Pulangnya harus nganterin seorang temen ke rumahnya, berhubung itu udah jam 12 malam. Ini kali kedua gw harus nganter dia ke rumahnya, tapi waktu pertama kali ke sana gw ga begitu hapal jalan. Diarahin deh melalui jalan petak yang diapit sawah di kanan-kirinya. "Daerah apa ini?" pikir gw. Jam 12 malem, jalanan udh sepi, tiba2 di depan muncul mobil. Ni jalan cuma cukup buat 1 mobil aja utk lewat. Merasa sulit, gw pun mundur, ngalah. Gw pikir dengan mundur lurus aja cukup, ga liat spion kiri, tiba2 mobil amblas ke pinggir sawah. BANGKAI! Dua-tiga kali dicoba ngegas maju mobil stuck. "Waduh, gimana ini," batin gw, udh jam 12 malem dan ga mungkin minta tolong org. Akhirnya penumpang gw suruh turun dan gw coba lagi untuk majuin mobil, untungnya berhasil. FIUHHH... Dalam waktu 2 minggu dapet 2 kesialan in the middle of nowhere.

Rabu, 28 Desember 2011

Resolusi

Tahun 2011 sebentar lagi lewat digantikan yahun 2012. Nah, tiap akhir tahun pasti kata ini booming banget. RESOLUSI. Apa sih itu, kenapa orang-orang selalu berminat melakukan hal ini, apa pentingnya?? Bingung.

Resolusi, mungkin asalnya dari kata solusi yang dibubuhi awalan re-, tapi setelah ditelaah lagi di bahasa Indonesia tidak ada awalan re-. Solusi sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti penyelesaian, pemecahan (masalah, dsb), jalan keluar. Tapi di kamus bahasa Indonesia ada juga kata resolusi yang berarti putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal.

Dari arti 2 kata di atas, saya masih tetap bingung tentang pengertian resolusi tahun baru itu apa. Apakah kita menuntut terjadinya suatu hal untuk terjadi pada tahun yang akan datang? Jika kita menuntut, siapa yang kita tuntut? Tuhan, diri kita sendiri, atau orang lain? Apa konsekuensi yang diperoleh jika tuntutan tidak dipenuhi? Resolusi sendiri berarti pernyataan tertulis. Di mana kita menuliskan resolusi tahun baru itu? Hati, secarik kertas? Benar-benar tidak bisa dipahami.

Saya mencoba kembali ke perkiraan awal saya mengenai kata resolusi, yakni kata solusi yang diberi awalan re-. Awalan re- dalam bahasa inggris sering diartikan dengan 'kembali'. Contohnya repeating berarti pengulangan kembali. Jika pengertian ini diterapkan pada kata resolusi, maka menjadi pemecahan masalah kembali. Resolusi tahun baru menjadi memiliki makna menyelesaikan masalah yang tertunda pada tahun sebelumnya. Target-target yang belum bisa dicapai pada tahun sebelumnya coba diraih pada tahun yang baru. Hal ini jadi cukup masuk akal mengenai makna resolusi tahun baru.

Saya sendiri tidak pernah membuat resolusi tahun baru. Tidak pernah menetapkan target-target tertentu untuk diraih pada tahun yang akan datang. Hidup sudah ada yang mengatur, biarkan saja mengalir dan berjalan apa adanya. Harapan tentu ada, akan seperti apa tahun yang baru ini akan berjalan bagi saya, tapi tidak membuat saya harus menetapkan target-target khusus yang perlu dicapai. Bagi teman-teman yang memiliki resolusi tahun baru, semoga semuanya bisa tercapai di tahun yang akan datang ini.

HAPPY NEW YEAR!

Rabu, 21 Desember 2011

Selamat Hari Ibu

Iwan Fals - Ibu

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu...

--------------------------------------------------------------------------------
Ibu, mama, mami, bunda, umi, inang, apapun sebutannya tetap menjadi orang penting dalam hidup kita. Hari ibu diperingati setiap anak setiap tanggal 22 Desember. Walau tanpa ayah, sang anak tidak mungkin hadir ke dunia, tapi tetap saja ibu menjadi sosok penting untuk setiap anak. Surga ada di telapak kaki ibu, bukan ayah. Tanpa kita sadari, ibu mungkin lebih mengenal diri kita dibanding diri kita sendiri. Ibu sebagai orang tua tunggal sering bisa berperan ganda juga sebagai ayah bagi sang anak. Tapi hanya sedikit ayah yang mampu berperan seperti ibu. Ibu di manapun berada akan selalu ingat anaknya, mendoakan dia, sebbesar apapun dosa dan kenakalan anaknya ibu tidak menyimpan dendam dan selalu mau memaafkan anaknya. Ibu membimbing, menuntun anak-anaknya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Itu yang membuat sosok ibu menjadi spesial.

23 tahun lebih hidup bersama mama. Banyak dosa dan kesalahan sudah saya lakukan. Berkali-kali membuat mama menangis, stress, cemas dengan setiap hal-hal buruk yang saya lakukan. 23 tahun ini tidak pernah sedikitpun saya jalani dengan kekurangan kasih sayang seorang ibu. Mungkin tindakan saya banyak menyakiti hatinya, tapi ketahuilah dalam hati saya yang paling dalam saya menyayanginya, mencintainya sepenuh hati. Karena tak ada sosok sepertinya di dunia ini. Mama akan selalu spesial untukku.

I LOVE YOU, MOM!

Selamat Hari Ibu
--------------------------------------------------------------------------------
Kata yang paling indah dibibir umat manusia adalah kata "Ibu", dan panggilan paling indah adalah "Ibuku". Ini adalah kata yang penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati. - Kahlil Gibran

Jumat, 09 Desember 2011

Menikmati Kebosanan

Saya sering merasa bosan, padahal rutinitas saya sehari-hari tidak melulu sama. Kata orang, itu karena saya Gemini. Zodiak Gemini memang ditulis memiliki sifat mudah bosan dan selalu menginginkan hal-hal baru datang dalam hidupnya. Antara percaya dan tidak, tapi memang pada dasarnya saya mudah bosan. Beberapa hari yang lalu saya temukan artikel ini di akun Setitik Embun Inspirasi di jejaring sosial Facebook, judulnya terasa pas, maka saya sadur saja ke blog ini.

MENIKMATI KEBOSANAN

Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan.
Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu : “Sebenarnya apa itu perasaan ‘bosan’, pak tua?”

Pak Tua : “Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu.”

Tamu : “Kenapa kita merasa bosan?”

Pak Tua : “Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki.”

Tamu : “Bagaimana menghilangkan kebosanan?”

Pak Tua : “Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya.”

Tamu : “Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?”

Pak Tua: “Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?”

Tamu : “Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua.”

Pak Tua : “Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka
kebosanan pun akan hilang.”

Tamu: “Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?”

Pak Tua : “Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya.”

Lalu Tamu itu pun pergi.
Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.

Tamu : “Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?”

Pak Tua : “Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan.”

Tamu : “Contohnya?”

Pak Tua : “Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu.”

Lalu Tamu itu pun pergi.
Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.

Tamu : “Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaiban pun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?”

Sambil tersenyum Pak Tua berkata: “Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria.”

sumber: unknown