Minggu, 29 April 2012

Jadi Pastur Itu Keren

Minggu untuk memperingati panggilan iman Katolik kita baik sbagai biarawan-biarawati maupun awam selalu jatuh pada Minggu keempat Paskah tiap tahunnya. Dan minggu ini selalu diisi dengan ajakan untuk mengikuti jejak-jejak para pastur untuk melayani umat. Dan selalu saya merasa terpanggil. Cita-cita masa kecil itu terpanggil lagi, walau hanya sesaat terlintas lagi pikiran "jadi pastur itu keren". Mungkin itu alasan yang salah untuk menyatakan keinginan jadi pastur. Pastur itu memiliki banyak tuntutan yang tidak mudah untuk dijalani. Untuk itu keyakinan untuk menyerahkan diri dan keinginan untuk melayani Tuhan sesama sangat kuat dibutuhkan. Hanya sekedar berpikiran "jadi pastur itu keren" pastilah tidak cukup untuk mendukung keinginan jadi pastur. Tapi pikiran itu adalah awal saya merasa terpanggil. Apakah panggilan itu benar atau salah saya tidak tahu. Apa kata dasar "panggilan"? Secara wajar kita akan menjawab "panggil". Itu adalah awal khotbah Fr. Yosef Rianghepat, SS.CC di misa tadi pagi. Fr. Yosef bercerita, bagi para pelajar seminari calon pastur di mana dulu dia menuntut ilmu kata dasar "panggilan" adalah "gila"! Yah, keinginan untuk menjadi pastur itu "gila" menurut dia. Sambil menunjuk Pst. Nugroho Krisusanto, SS.CC yang terduduk diam di kursinya dia bertanya, "Apa yang kurang dari beliau?". "Ganteng, cerdas pula, tapi dia memilih untuk menjadi pastur, apa dia tidak gila?". "Menjadi pastur berarti harus hidup miskin, tidak punya apa-apa, harus hidup taat, siap ditempatkan di manapun oleh kongregasi, dan harus selibat, tidak punya istri, itu sulit loh untuk dilakukan," lanjut Fr. Yosef. Saya mengakui jadi pastur itu memang tindakan gila, tapi tetap keren. Masuk pada minggu panggilan, saya selalu teringat cerita teman saya Pst. Freddy, OSC saat pentahbisannya di gereja Baros,Cimahi tahun 2009 lalu. Dia berkata, "Saya sudah, sekarang giliran kalian". Dia mengajak anak-anak muda yang waktu itu hadir pada pentahbisannya untuk mengikuti jejaknya sebagai pastur. "Ladang banyak tetapi pekerja sedikit," lanjutnya, mengingatkan pada sebuah kutipan Alkitab agar para pemuda tertarik jadi pastur. Keinginan yang tidak mungkin lagi saya wujudkan saat ini. Cita-cita masa kecil yang harus saya lupakan, tapi saya selamanya akan selalu beranggapan bahwa "jadi pastur itu keren"!