Rabu, 25 Desember 2013

UNDERESTIMATE

Menurut kamus Inggris-Indonesia 'underestimate' berarti 'meremehkan'. Meremehkan berarti memandang rendah/kecil orang lain, menganggap oarng lain tidak mampu untuk melakukan suatu hal tertentu. Seringkah Anda mendengar kata-kata seperti ini "Ini siapa sih yang bikin? Oh, (si A/kelompok A/organisasi A), pantes jelek...."

Saya mau sedikit spesifik di sini, sebelumnya saya mohon maaf bagi pihak-pihak yang mungkin tersinggung dengan tulisan saya. Pilihan yang ada di dalam kurung pada penjelasan saya di paragraf pertama, cobalah Anda ganti dengan 'kaum muda'. Banyak orang tua yang saya anggap meremehkan kemampuan kaum muda. Sekali lagi saya mencoba spesifik, kaum muda dan orang tua yang saya ambil sebagai contoh di sini adalah kaum muda di gereja, terutama di gereja saya.

Dalam pikiran banyak orang tua di gereja saya, segala sesuatu yang dikerjakan oleh kaum muda pasti salah/buruk di hadapan mereka. Maaf sekali lagi saya ucapkan bila ada pihak-pihak yang tersinggung, karena saya membuat kasus ini menjadi umum bagi semua orang tua.

Saya ingin menekankan lewat tulisan ini, organisasi kaum muda di mana pun berada, di gereja (OMK), di lingkungan (mudika), di RT/RW (karang taruna), apapun namanya adalah suatu organisasi yang bertujuan bagi pengembangan diri anak-anak muda dan sebagai sarana pembelajaran bagi anak-anak muda yang menjadi anggotanya. Jadi, jika kaum muda membuat suatu acara dukung mereka bukan hujat mereka. Tidak mungkin acara yang mereka susun akan berjalan seperti susunan acara dari event organizer (EO) terkemuka, mereka bukan profesional yang dibayar mahal untuk merencanakan suatu acara tertentu. Tujuan mereka hanya pelayanan, tolong sadari itu.

Bagi orang tua yang menghujat kerjaan mereka, tolong pikirkan lagi, mereka tentu tidak ingin para hadirin di acara mereka kecewa, tetapi mereka harus memuaskan ratusan orang tua, terbayangkah oleh kalian beban yang mereka tanggung? Pernahkah kalian berada di posisi mereka, apa yang kalian rasakan? Mereka berjalan sendirian tanpa bimbingan, mereka anak muda yang masih harus belajar, tapi kalian selalu menganggap rendah mereka. Jika ingin mereka lebih baik, jangan hujat mereka dengan kata-kata kalian yang menyakitkan, itu hanya menurunkan semangat mereka, BIMBING mereka ke arah yang lebih baik.

Pesan ini saya tujukan tidak hanya bagi orang tua di gereja saya, tapi juga bagi semua orang tua. Tugas kalian adalah membimbing yang muda, melakukan regenerasi, tolong pikirkan itu. Semua kaum muda adalah anak-anak kalian, bawa mereka ke jalan yang benar. Melepas kaum muda untuk melakukan segala sesuatu sendirian mungkin ada benarnya, sehingga mereka akhirnya terbentuk menjadi pribadi yang mandiri, tapi jangan rendahkan hasil kerja keras mereka. Jika ada hasil yang kurang memuaskan, kritik mereka dengan kata-kata yang membangun, bukan dengan hujatan.

Semoga pesan ini berkenan bagi setiap orang tua yang membacanya.

Sedikit renungan dari acara natalan gereja
25 Desember 2013

2 komentar:

Anonim mengatakan...

pernah omk mnt saran dr orang tua?

yaz76 mengatakan...

orang tua yang mana? banyak orang tua di gereja, omk harus datang ke siapa? kami punya kabid persaudaraan di mana omk bernaung, sebelum acara ya kami pasti datang ke beliau...

untuk acara ini kami bekerja sama dgn guru2 dari Bina Iman Anak (BIA), tapi guru BIA lepas tangan, mempercayakan semuanya pd kami, dukungan yg kami dapatkan hanya berupa kericuhan acara karena bukannya membantu, guru2 BIA malah membuat acara jadi semakin kacau

sebelum acara kami membuat pengumuman di gereja, membuka stand pendaftaran, orang tua lalu lalang, apakah mereka memberikan saran? ya mereka tau jadi aja

so, orang tua mana yang ada maksud? harus ke siapa? pastur pun tau acara ini akan berjalan seperti apa, tapi apakah ada saran? tentu tidak...

salah kami?? salah siapa? saya jg ngga tau