Usaha Si Tukang Jambret

Mw konfirmasi dl: ni blog ditulis bukan untuk mencari permusuhan, hanya sekedar cerita. Kesamaan nama, tempat, dan peristiwa tidak disengaja dan tanpa maksud menyakiti atau menyinggung siapapun. Dan yg trakhir blog ini tidak ada kaitannya dengan sebuah post di papan pengumuman seebuah kerajaan nun jauh di sana.

Alkisah, ada seorang wanita berparas cantik, bodi aduhai, kaya gitar spanyol kalo kata orang2, pokoke sip tenan lah. Nah wanita ini tiap hari pasti lewat di sebuah gang yang agak sempit, ga masuk mobil, tapi motor masih bisa jalan dua arah. Gang ini terhubung dengan jalan besar di ujung yang satunya dan sebuah kampung di ujung lainnya. Ya, bagi yang bertanya2, wanita ini intinya kembang desa lah.

Tau maksud kembang desa kan? Singkat cerita, tiap kali wanita ini melewati jalan itu pasti para paria kesepian yang ada di kampung itu jadi salting, coba2 nari perhatian, nyiul2, suit2, dan lain2 lah. Yang diliat ama pria2 ini klo ga mukanya, ya badannya yang aduhai. Tapi ada satu pria yang aneh sendiri, yang diliatin tiap hari hanya tas yang dibawa oelh wanita cantik ini. Tasnya lumayan besar, tapi entah isinya apaan, dan tiap kali wanita ini berjalan di gang itu dia pasti mengapit tas itu. Pria ini sama sekali ga merhatiin muka ato badan sang wanita, hanya tasnya, walau mungkin dikit2 dia suka juga merhatiin tapi tujuan utamanya adalah tas si wanita.

Ya, kalo udah gitu lumayan jelas tujuan si pria aneh ini adalah mencuri, mencopet, ato menjambret tas si wanita ini, walau dia sendiri ga tau apa isi tas wanita itu, yang penting besar pikir si tukang jambret. Besar berarti banyak isinya, itu filosofi yang dipakai si tukang jambret. Setelah lama merhatiin tingkah laku dan kebiasaan si wanita si tukang jambret mulai mencoba untuk beroperasi dengan target operasi adalah si wanita.

Hari pertama, si tukang jambret mencoba mengendap2 di belakang si wanita, si wanita ga sadar klo ada orang yang mengendap2 di belakangnya. Saat si tukang jambret merasa waktunya udah pas, eh muncul pria yang menyapa si wanita, gagal deh usaha si tukang jambret yang pertama, takut ketahuan, trus nanti dikejar n digebug massa. Maka, si tukang jambret mencanangkan hari lain untuk beroperasi.

Hari kedua, si tukang jambret kembali mengendap2 di belakang si wanita, tapi kali ini si wanita sadar kalo ada yang ngebuntutin dia. Si wanita jadi sering nengok2 ke belakang yang membuat si tukang jambret harus sigap untuk bersembunyi, bisa dibalik tembok, atao di belakang pohon. Pikir si wanita mungkin hanya firasat aja.

Hari ketiga, setelah dua kali gagal, si tukang jambret mencoba lagi dengan kembali mengendap2 di belakang si wanita. Kali ini si wanita kembali sadar dan dia memutar badan untuk menengok di waktu tak terduga. Si wanita melihat si tukang jambret. Duh ketahuan pikir si tukang jambret. Si wanita hanya berpikir ah palingan juga penggemar yang lain, udah biasa.

Hari keempat dan kelima kejadian yang sama terulang. Dan si wanita masih berpikir bahwa pria yang mengikutinya ini hanya penggemarnya yang lain aja. Ketika sampai di hari keenam, si tukang jambret yang udah frustasi karena usahanya gagal terus akhirnya nekat menarik tas si wanita ketika ada kesempatan. Sayangnya si wanita cukup sigap dalam menjaga tasnya, dan kemudian berteriak "jambret" sehingga orang2 kampung segera berdatangan. Si tukang jambret yang ketakutan lari pontang-panting. Si wanita akhirnya sadar kalo pria yang selama ini dikiranya adalah penggemarnya ternyata mengincar tasnya.

Si tukang jambret bisa kabur dari kejaran massa, tapi akhirnya dia ngerasa usahanya gagal total. Targetnya udah tau kalo dia ini tukang jambret. Tapi tukang jambret ini belum putus asa, setelah mengasingkan diri beberapa waktu agar si wanita bisa melupakan dia, si tukang jambret ini datang lagi, dan mulai berusaha lagi. Tapi sayangnya si wanita kali ini udah lebih berhati2 dan memberikan pengawasan lebih terhadap tasnya. Dan masalah baru muncul, ketika si tukang jambret lagi ingin mencoba si wanita memergokinya lagi, tapi kali ini si wanita lebih tenang dan ga berteriak lagi. Si wanita membiarkan si tukang jambret mengikutinya tapi dia menjaga tasnya dengan lebih baik dan udah bersiap2 kalo2 si tukang jambret kembali nekat.

Sekarang si tukang jambret udah ga mungkin lagi ngejambret wanita ini, dia tinggal berharap si wanita mau memberikan tasnya denga sukarela, yang sayangnya itu ga mungkin. Ato mungkin aja sih kalo si wanita udah ga butuh lagi ama tasnya, ato si wanita udah ga waras alias gila.

Ya gw sebagai penulis sih bingung aja, masih banyak target yang mungkin bisa dijadikan target operasi buat si tukang jambret tapi koq dia tetep aja keukeuh ama wanita itu ya? Ato ada maksud tersembunyi dari si tukang jambret? Gw juga ga tau tuh...